Sekitar 1.200 orang luka-luka. Sebanyak 20 ribu anggota tim penyelamat langsung diterjunkan ke seluruh wilayah. Tiga pesawat tempur diterbangkan untuk menyisir lokasi, melihat adanya kemungkinan kerusakan. Polisi di berbagai kota juga penuh dikerahkan untuk melindungi berbagai infrastruktur vital. Mata dunia seketika menyorot tragedi misterius ini.
- Jumat silam, 15 Februari 2013, sebuah bola bercahaya menghantam wilayah Ural, Rusia. Benda yang diduga meteor itu memecahkan suasana pagi di Rusia dan membuat tiga kota panik. Kendati tidak memakan korban jiwa, isi kota tak ayal porak poranda. Kaca-kaca rumah dan apartemen pecah berhamburan. Jaringan telepon seluler pun mati.
Benda misterius itu dihancurkan oleh jet tempur milik Angkatan Udara Rusia saat meluncur menuju Kota Chelyabinsk, kota yang memiliki sejarah panjang dengan riset nuklir rahasia milik Rusia sejak 1940. Rudal salvo ditembakkan ke udara dan membuatnya hancur berkeping-keping di ketinggian 20 kilometer dari permukaan tanah. Salah satu serpihannya meluncur ke wilayah Chelyabinsk dan menghantam dinding pabrik seng. Hal ini menyebabkan kerusakan pada jaringan Internet dan telepon seluler.
Namun, selang beberapa hari sejak kejadian, tim penyelam Kementerian Keadaan Darurat Rusia menyatakan tidak menemukan jejak yang berarti di sekitar Danau Chebarkul di wilayah Chelyabinsk, yang diduga menjadi lokasi jatuhnya meteor. Para penyelam hanya menemukan benda kecil berukuran 1 cm dan tidak menemukan fragmen meteor berukuran besar. Begitu pula dengan ribuan pekerja darurat Rusia, atau tim satuan reaksi cepat, yang menyisir Pegunungan Ural sejak Jumat pekan lalu.
Muncul pertanyaan, apakah benda dari angkasa yang menerjang Rusia itu benar-benar meteor, atau sebuah misil berteknologi canggih yang sengaja diarahkan ke Chelyabinsk?
Teori konspirasi
Kelangkaan bukti bahwa itu adalah meteor, sempat memicu sejumlah teori konspirasi. Vladimir Zhirinovsky, pemimpin nasionalis Rusia pun angkat bicara. Kepada wartawan di Moskow, ia menduga kalau benda itu adalah "war mongers", atau ajakan perang dari Amerika Serikat.
"Itu bukan meteor jatuh. Itu adalah senjata baru yang sedang diuji oleh Amerika Serikat," kata Zhirinovsky, sebagaimana dilansir Telegraph hari ini.
Hal ini diamini Oksana Trufanova, aktivis hak asasi manusia di Rusia, yang mengatakan bahwa ia cenderung percaya kalau ledakan itu ada hubungannya dengan suatu aktivitas militer.
Misteri terkuak
Belakangan, sejumlah ilmuwan menyatakan menemukan pecahan-pecahan bebatuan yang diduga bagian dari meteorit di wilayah Ural, Rusia, pada Jumat pekan lalu. Pecahan-pecahan itu ditemukan di Danau Chebarkul, wilayah Chelyabinsk.
"Kami telah menyelesaikan studi dan kami mengkonfirmasi bahwa benda yang ditemukan oleh tim ekspedisi kami di Danau Chebarkul memiliki sifat meteorit," kata Viktor Grohovsky dari the Urals Federal University seperti dikutip RIA Novosti, 17 Februari 2013.
"Meteorit ini adalah chondrite (jenis meteorit yang belum mengalami diferensiasi dari kondisi awalnya) biasa, ini adalah meteorit yang tersusun dari unsur batu yang mengandung sekitar 10 persen besi," tambah Grohovsky.
Lebih lanjut, meteorit ini kemungkinan akan diberi nama meteorit Chebarkul. NASA memprediksi meteorit yang mendarat di Rusia ini berdiameter sekitar 15 meter saat menghujam bumi.
Meski temuan ini telah ramai dibicarakan, otoritas Rusia masih enggan mengeluarkan keterangan resmi yang mendukung hasil temuan tersebut. Dalam laporan terakhir, pemerintah Rusia malah memberi jaminan pada masyarakat di Rusia bahwa hujan meteor tidak akan terjadi lagi.
"Saat ini, kami tidak memproyeksikan bakal ada meteorit lain yang akan jatuh. Jadi, kami belum mengeluarkan rekomendasi apapun pada warga untuk tinggal di rumah dan menjauh dari jendela," kata Vadim Grebennik, juru bicara Kementerian Situasi Darurat Rusia di Urals, dikutip RBTH, 18 Februari 2013.
Namun demikian, para astronom dan ilmuwan tetap menyatakan tidak bisa membuat prediksi pasti tentang bencana yang akan datang dari luar angkasa.
Jika ingin melihat benda misterius yang diduga meteor itu menghantam Rusia, Anda bisa melihat videonya melalui tautan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar